Kategori
Aplikasi Investasi

Waspada Investasi di Crowde, Lebih Baik di Invisee, Akseleran, atau Koinworks

Saya tertarik mencoba aplikasi peer to peer lending Crowde. Pada Agustus 2018, saya coba aplikasi yang namanya Crowde. Di situ bisa terlihat mana saja proyek yang akan berjalan dan berapa dana investasi yang diperlukan.

Saya memilih proyek pertanian Cabai Keriting Kualitas Supermarket yang saya modali dengan nominal Rp.500.000,-. Proyek dimulai tanggal 20 Agustus 2018.
Pada tanggal 10 Januari 2019, Saya mendapat laporan bahwa di awal bulan Desember Pak Agus(petani Crowde) melakukan monitoring terhadap keadaan tanah dan bibit yang baru saja ditanam.
“Kondisi saat itu kurang baik setelah terserang hama dan penyakit kemarin. Namun petani sudah melakukan pengobatan dan tanaman sudah mulai berbuah.” Begitu isi laporan dalam email.
Pada 26 April 2019 saya mendapatkan email dari Crowde lagi yang isinya

Sehubungan dengan adanya email ini, kami dari CROWDE mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya bahwa proyek Cabai Keriting Kualitas Supermarket yang dimodali olehmu mengalami kegagalan.

Tim CROWDE sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan proyek dan membantu petani menyelesaikan masalahnya. Tim ahli kami juga telah membantu mengatasi kesulitan dari pihak petani dan juga mengurangi risiko yang terjadi dengan memberi solusi penanaman ulang oleh petani. Namun, pada akhirnya petani Yosef meskipun sudah melakukan tanam ulang, proyeknya tetap tidak berjalan optimal.

Proyek permodalan Cabai Keriting Kualitas Supermarket ini sebelumnya membutuhkan dana sebesar Rp56,631,750. Namun sayangnya, pihak petani hanya bisa mengembalikan dana sebesar Rp861,000 karena faktor kerugian yang dialami.

Intinya proyek itu GAGAL dan saya tidak tahu apakah uang saya hangus semuanya atau ada ganti rugi dari pihak Crowde. Saya cek di aplikasi bahwa progres proyeknya masing pending. Laporan progresnya ada di link ini.Crowde menambahkan keterangan permasalahan bahwa ada beberapa sebab kenapa petani gagal panen.

Detail permasalahan:

  • Project ini mengalami kendala karena tanaman terserang penyakit patek dan bengkak pada biaya HOK (Harga Orang Kerja) panen. Petani hanya mampu melakukan pemanenan cabainya sebanyak 3 kali. Petani meminta dana kembali dari CROWDE untuk membantu penanaman timun, dengan harapan budidaya timun tersebut bisa membantu mengembalikan dana CROWDE yang terpakai.
  • Kendala serangan hama penyakit Layu Bakteri menyebabkan jumlah panen di bawah estimasi sehingga mengganggu jumlah penjualan dan pengembalian modal secara utuh. dari seluruh hasil penjualan, petani hanya sanggup mengembalikan Rp29.946.000 dari total ekspektasi estimasi pengembalian yaitu Rp56.631750. Petani memohon maaf secara pribadi karena tidak bisa memenuhi ekspektasi para pemodal terhadap pengembalian modal proyeknya. Diharapkan di proyek-proyek selanjutnya hama patek bisa ditanggulangi lebih awal dan diminimalisir dampaknya agar tidak terjadi lagi kerugian-kerugian serupa.

Sampai bulan April selesai proyek sudah berakhir dan seharusnya ada laporan keuangan tapi belum juga ada laporan dari Crowde. Saya tunggu perkembangan dan laporan dari Crowde sampai bulan Mei 2019 tapi belum juga ada. Seharusnya kalaupun rugi masih ada uang modal yang dikembalikan oleh petani sejumlah Rp29.946.000,-. Tapi oleh pihak Crowde sampai saat ini belum ada yang dikembalikan ke pemodal.Tanggal 3 Mei 2019 saya melakukan percakapan dengan helpdesk Crowde di aplikasi. Berikut transkripnya:Di akhir pembicaraan chatting terputus karena operator offline. Padahal aduan saya belum ditanggapi dengan baik dan dicarikan solusi permasalahan.Tanggal 17 Juni 2019 saya menayakan permasalahan ini lagi kepada pihak Crowde tapi belum diberikan solusi. Histori transaksi di aplikasi tertulis OVERDUE.

Bulan Juli 2019 saya coba kontak Crowde beberapa kali lagi. Dan lagi-lagi, Crowde tidak memberikan jawaban atas permasalahan tersebut. Sampai aplikasi Crowde diperbarui di playstore dan tidak ada menu chat untuk melaporkan permasalahan di aplikasinya. Jangan-jangan ini upaya Crowde agar tidak mendapatkan laporan aduan dari konsumen.

Sampai saat ini belum ada kejelasan apa yang saya tanyakan kembali, apa uangnya bisa dikembalikan?Nah, karena sudah bosan dengan pemunduran-pemunduran dan tidak ada perhatian dari Crowde, jadi saya share saja cerita ini agar jadi pembelajaran bagi yang lain. Saran saya sih, hati-hati investasi di Crowde!.

Kalo mau investasi mending di Koinworks, Akseleran, atau Invisee!

 

Kategori
Aplikasi Bisnis Investasi

Perbandingan Investasi di Akseleran dan Reksadana Invisee

Investasi dan pendanaan adalah dua hal yang berbeda. Namun sayangnya, hingga sekarang ini masih banyak orang yang mengira kalau investasi dan pendanaan adalah hal yang sama. Bagi Anda yang belum mengetahui perbedaan antara investasi dengan pendanaan, sebaiknya simak ulasan berikut ini agar wawasan mengenai finansial semakin bertambah. Dengan begitu Anda tidak akan salah paham lagi.

Investasi

Investasi berhubungan dengan keuangan dan ekonomi yang kaitannya sangat erat seseorang bisa mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dengan melakukan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek atau ke sejumlah instrumen yang menguntungkan. Investasi ini memiliki sifat yang terbilang tidak fleksibel karena adanya periode tertentu, yaitu jangka pendek antara 2-5 tahun dan jangka panjang dengan waktu 10 tahun lebih.

Biasanya untuk mendapatkan keuntungan yang banyak, investor tentu harus menyetorkan sejumlah dana yang besar juga. Namun, dengan adanya setoran yang besar sering kali para investor juga memiliki rasa ketakutan yang tinggi akan terjadinya kerugian yang besar. Untuk itu, setiap investor perlu melakukan kontrol secara rutin agar risiko yang tidak diingin bisa dihindari dengan baik. Jadi investasi bisa berjalan dengan lancar, kondisi akan tetap aman dan pastinya bisa meraup keuntungan yang besar.

Instrumen Investasi

1. Reksa Dana

Reksa dana adalah tempat mengumpulkan dana investor yang nantinya akan dikelola oleh manajer investasi ke bentuk portofolio baik berupa saham, obligasi, dan sebagainya. Sebagai investor akan dibantu manajer investasi saat pengelolaan dan investasi ini tersebar luas sehingga bisa menghindari besarnya risiko.

2. Obligasi

Obligasi merupakan surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Investor akan mendapatkan pendapatan tetap berupa kupon, capital again dan bunga yang besar.

3. Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Modal untuk terjun ke dunia saham tidak terlalu besar, manfaatkan saja program-program saham yang diterbitkan oleh banyak perusahaan. Biasanya mereka akan menggunakan sistem nabung saham yang bisa dimulai dengan modal minim.

4. Emas

Emas sebagai salah satu jenis investasi yang banyak digandrungi masyarakat. Kebanyakan orang memilih emas baik berupa emas logam mulia atau perhiasan. Emas termasuk aset yang mudah dijual, tahan lama dan harga stabil bahkan cenderung naik.

5. Properti

Properti merupakan investasi yang sangat terkenal di kalangan investor. Modal untuk investasi properti ini cukup besar, tetapi kelebihan yang akan di dapat bila memilih investasi ini adalah memiliki risiko yang kecil dan akan mendapatkan keuntungan yang rutin jika properti tersebut kembali disewakan.

Saat ini dengan perkembangan teknologi investasi dapat dilakaukan dimana saja dengan mudah. Salah satunya melalui aplikasi Investasi di smartphone. Banyak aplikasi berbasis Android dan IOS seperti Invisee dan Akseleran yang bisa diinstal cukup dengan identitas diri. Untuk verifikasi bisa dengan ektp dan nomor selular atau email. Untuk Informasi selengkapnya bisa baca Cara Mudah Investasi Melalui Aplikasi di Smartphone

Pendanaan

Pendanaan adalah suatu cara yang dilakukan oleh pihak tertentu baik perusahaan ataupun bisnis untuk memperoleh sejumlah dana yang dibutuhkan sebagai modal utama atau hanya tambahan yang nantinya akan dialokasikan ke berbagai bidang demi berjalannya perusahaan atau bisnis tersebut.

Jenis Pendanaan

1. P2p Lending

Peer to Peer Lending atau p2p lending merupakan produk dari layanan jasa keuangan yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Pertemuan ini berlangsung melalui sebuah aplikasi atau situs untuk transaksi sejumlah dana yang diajukan peminjam. Sekarang ini p2p lending menjadi salah satu wadah penyedia dana yang digandrungi masyarakat untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang disetorkan, sebab tak sedikit keuntungan yang akan diperoleh, di antaranya:

·         Budget Minum

Jika pada umumnya investasi bisa dimulai dengan modal yang cukup besar, tapi fintech p2p lending memberikan kesempatan kepada calon penyedia dana untuk menanamkan modalnya dengan jumlah yang sangat kecil, yakni mulai dari Rp100 ribu. Nominal tersebut hanyalah sebagai patokan minimum saja, menyoal budget atau modal awal kembali lagi kepada kemampuan diri sendiri.

·         Keuntungan Sangat Tinggi

fintech lending ini merupakan salah satu platform yang berani menawarkan keuntungan yang sangat tinggi, bahkan nilai persentasinya jauh lebih tinggi bila dibandingkan dari sejumlah instrumen investasi lainnya, yaitu memberikan keuntungan yang dihasilkan berupa bunga mencapai 10% – 35% per tahunnya dan ini sangat jauh dari bunga acuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu hanya sekitar 5,75%.

·         Risiko Rendah

Dalam p2p lending ini tidak mengharuskan seseorang penyedia dana untuk menyetorkan dalam jumlah besar, alias setiap orang dibebaskan untuk menyetorkan dalam jumlah yang kecil sekalipun. Rata-rata p2p lending menawarkan pendanaan dimulai dari Rp100 ribu saja. Mengingat jumlahnya pendanaan ini dimulai dengan modal yang kecil, maka tidak perlu khawatir terjadinya risiko atau kerugian besar. Lagipula pihak penyelenggara fintech lending telah menyusun strategi yang matang untuk menghindari risiko tersebut. Salah satunya dengan melakukan penyeleksian secara ketat terhadap calon peminjam, di antaranya pengecekan data calon peminjam secara detail mulai dari data pribadi, dana yang diajukan hingga skor kredit yang dimiliki berdasarkan tingkat risiko perusahaan.

2. Crowdfunding

Crowdfunding tidak jauh berbeda dengan p2p lending. Yang membedakan hanya pada sistem pendanaannya saja, crowdfunding yang diartikan sebagai dana sukarela. Jadi, bagi peminjam akan mendapatkan dana yang telah dikumpulkan dari para donatur. Crowdfunding yang memberikan dua penawaran untuk para pendukung atau donatur, di antaranya:

·         Saham

Bagi pelaku bisnis yang mengajukan dana modal kepada platform dapat memberikan saham kepemilikan kepada orang-orang yang telah memberikan Anda dukungan berupa donasi dalam bentuk uang sebagai bentuk balasan.

·         Hadiah

Tak sedikit juga pebisnis yang sudah melakukan crowdfunding akan memberikan hadiah berupa diskon belanja produk mereka, kaos, atau dalam bentuk lainnya kepada mereka yang sudah mendonasikan uangnya dengan sukarela.

Kategori
Aplikasi Bisnis Investasi Umum

Beli Reksadana Mudah dengan Invisee

Invisee adalah sebuah sebuah platform aplikasi pembelian Reksadana yang ada di Indonesia. Dengan INVISEE, kamu akan mendapatkan pengalaman Berinvestasi Reksa Dana dengan menyenangkan.
Menyajikan produk-produk berkualitas dari Manajer Investasi ternama, INVISEE akan menjadi partner terpercaya kamu dalam berinvestasi Reksa Dana.

INVISEE telah menghadirkan SBN (Surat Berharga Negara) dari Pemerintah Republik Indonesia!
Daftar sekarang jadi INVISEEtor dan coba berinvestasi sekaligus berkontribusi untuk Pembangunan Indonesia.

Invisee didirikan oleh PT Nusantara Sejahtera Investama, sebuah anak perusahaan dari Indivara Group yang didirikan dengan Akta nomor 18 tanggal 29 September 2015.

Untuk menjalankan kegiatan usahanya, PT Nusantara Sejahtera Investama telah memperoleh izin dan sertifikasi yaitu:

  • Izin sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan nomor KEP-57/D.04/2016 tanggal 25 November 2016
  • Memperoleh Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik No: 00191/DJAI.PSE/08/2016, diterbitkan oleh Kementrian Komunikasi & Informatika R.I. Pada 29 Agustus 2016.

Melalui visi dan misinya, PT Nusantara Sejahtera Investama berkeinginan untuk turut serta memberikan kontribusi dalam perkembangan industri pasar modal khususnya industri Reksa Dana. Untuk itu PT Nusantara Sejahtera Investama menghadirkan “Invisee”, yaitu suatu media aplikasi dalam menunjang kegiatan investasi di Reksa Dana secara On-line.

Melalui Invisee ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada calon investor dan investor yaitu diantaranya:

  • Membantu calon investor dan investor untuk berinvestasi di Reksa Dana sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
  • Sebagai media edukasi kepada masyarakat luas dalam mensosialisasikan Reksa Dana
  • Memudahkan calon Investor dan investor dalam melakukan transaksi serta melakukan pemantauan investasinya di Reksa Dana

Segera rasakan kemudahan berinvestasi dengan INVISEE pada tautan https://invisee.com dan gunakan kode @ZA01c3c untuk hadiah vouchernya.
#Invisee #cobaDulu10Ribu #demiNanti #KiniDemiNanti

INVISEE Terdaftar dan Diawasi OJK. Baca juga Top 10 Platform Peer-to-Peer (P2P) Lending di Indonesia

Ikuti Facebook kita :
https://www.facebook.com/Invisee/

Instagram :
https://www.instagram.com/invisee_nsi/