Balai Latihan Kerja atau disingkat BLK adalah prasarana dan sarana tempat pelatihan yang disediakan oleh pemerintah untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian di bidangnya masing-masing. Sebagai contonya adalah https://rumahfina.com/program-pelatihan-yang-diselenggarakan-oleh-balai-latihan-kerja-blk-lembang-di-bulan-september-2019/
Sejarah
Pada awal pemerintahan RI, waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan jumlah kementerian pada tanggal 19 Agustus 1945, kementerian yang bertugas mengurus masalah ketenagakerjaan belum ada tugas dan fungsi yang menangani masalah-masalah perburuhan diletakkan pada Kementerian Sosial baru mulai tanggal 3 Juli 1947 ditetapkan adanya kementerian Perburuhan dan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1947 tanggal 25 Juli 1947 ditetapkan tugas pokok Kementerian Perburuhan Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) Nomor 1 Tahun 1948 tanggal 29 Juli 1947 ditetapkan tugas pokok Kementerian Perburuhan yang mencakup tugas urusan-urusan sosial menjadi Kementerian Perburuhan dan Sosial, pada saat pemerintahan darurat di Sumatera Menteri Perburuhan dan Sosial diberi jabatan rangkap meliputi urusan-urusan pembangunan, Pemuda dan Keamanan.
Pada pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) organisasi Kementerian Perburuhan tidak lagi mencakup urusan sosial dan struktur organisasinya didasarkan pada Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 1 Tahun 1950 setelah Republik Indonesia Serikat bubar, struktur organisasi Kementerian Perburuhan disempurnakan lagi dengan Peraturan Kementerian Perburuhan Nomor 1 tahun 1951. Berdasarkan peraturan tersebut mulai tampak kelengkapan struktur organisasi Kementerian Perburuhan yang mencakup struktur organisasi Kementerian Perburuhan yang mencakup struktur organisasi sampai tingkat daerah dan resort dengan uraian tugas yang jelas.
Struktur organisasi ini tidak mengalami perubahan sampai dengan kwartal pertama tahun 1954. Melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 70 mulai terjadi perubahan yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 77 junto Peraturan Menteri Perburuhan Nomor : 79 Tahun 1954. Berdasarkan Peraturan tersebut Kementerian Perburuhan tidak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1964, kecuali untuk tingkat daerah. Sedangkan struktur organisasinya terdiri dari Direktorat Hubungan dan Pengawasan Perburuhan dan Direktorat Tenaga Kerja.
Sejak awal periode Demokrasi Terpimpin, terdapat organisasi buruh dan gabungan serikat buruh baik yang berafiliasi dengan partai politik maupun yang bebas, pertentangan-pertentangan mulai muncul dimana-mana, pada saat itu kegiatan Kementerian . Perburuhan dipusatkan pada usaha penyelesaian perselisihan perburuhan, sementara itu masalah pengangguran terabaikan, sehingga melalui PMP Nomor :12 Tahun 1959 dibentuk kantor Panitia Perselisihan Perburuhan Tingkat Pusat (P4P) dan Tingkat Daerah (P4D).
Struktur Organisasi Kementerian Perburuhan sejak Kabinet Kerja I sampai dengan Kabinet Kerja IV (empat) tidak mengalami perubahan. Struktur Organisasi mulai berubah melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor : 8 Tahun 1964 yaitu dengan ditetapkannya empat jabatan. Pembantu menteri untuk urusan-urusan administrasi, penelitian, perencanaan dan penilaian hubungan dan pengawasan perburuhan, dan tenaga kerja.
Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi Kementerian Perburuhan yang berdasarkan Peraturan tersebut disempurnakan dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 27 November 1964, yang pada pokoknya menambah satu jabatan Pembantu Menteri Urusan Khusus.
Dalam periode Orde Baru (masa transisi 1966-1969), Kementerian Perburuhan berubah nama menjadi Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) berdasarkan Keputusan tersebut jabatan Pembantu Menteri dilingkungan Depnaker dihapuskan dan sebagai penggantinya dibentuk satu jabatan Sekretaris Jenderal. Masa transisi berakhir tahun 1969 yang ditandai dengan dimulainya tahap pembangunan Repelita I, serta merupakan awal pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I).
Pada pembentukan Kabinet Pembangunan II, Depnaker diperluas menjadi Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, sehingga ruang lingkup tugas dan fungsinya tidak hanya mencakup permasalahan ketenagakerjaan tetapi juga mencakup permasalahan ketransmigrasian dan pengkoperasian. Susunan organisasi dan tata kerja Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi diatur melalui Kepmen Nakertranskop Nomor Kep 1000/Men/1975 yang mengacu kepada KEPPRES No 44 Tahun 1974.
Dalam Kabinet Pembangunan III, unsur koperasi dipisahkan dan Departemen Tenaga kerja , Transmigrasi dan Koperasi, sehingga menjadi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans). Dalam masa bakti KabinetPembangunan IV dibentuk Departemen Transmigrasi, sehingga unsur transmigrasi dipisah dari Depnaker Susunan organisasi dan tata kerja Depnakerditetapkan dengan Kepmennaker No. Kep 199/Men/1984 sedangkan susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Transmigrasi Nomor : Kep-55A/Men/1983.
Pada masa reformasi Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Transmigrasi kemudian bergabung kembali pada tanggal 22 Februari 2001. Usaha penataan organisasi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus dilakukan dengan mengacu kepada Keputusan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2002 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja.
Tugas dan Fungsi
Kementerian Ketenagakerjaan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:
- perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan daya saing tenaga kerja dan produktivitas, peningkatan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, peningkatan peran hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, pembinaan pengawasan ketenagakerjaan serta keselamatan dan kesehatan kerja;
- koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan;
- pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan;
- pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan;
- pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Ketenagakerjaan di daerah;
- pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; dan
- pelaksanaan perencanaan, penelitian dan pengembangan di bidang ketenagakerjaan.
Berikut Alamat Balai Latihan Kerja BLK Seluruh Indonesia
- Nanggroe Aceh Darussalam – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sumatera Utara – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sumatera Barat – Alamat Balai Latihan Kerja
- Riau – Alamat Balai Latihan Kerja
- Kepulauan Riau – Alamat Balai Latihan Kerja
- Jambi – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sumatera Selatan – Alamat Balai Latihan Kerja
- Bengkulu – Alamat Balai Latihan Kerja
- Lampung – Alamat Balai Latihan Kerja
- Kepulauan Bangka Belitung – Alamat Balai Latihan Kerja
- Banten – Alamat Balai Latihan Kerja
- DKI Jakarta – Alamat Balai Latihan Kerja
- Jawa Barat – Alamat Balai Latihan Kerja
- Jawa Tengah – Alamat Balai Latihan Kerja
- Jawa Timur – Alamat Balai Latihan Kerja
- D.I. Yogyakarta – Alamat Balai Latihan Kerja
- Kalimantan Barat – Alamat Balai Latihan Kerja
- Kalimantan Timur – Alamat Balai Latihan Kerja
- Kalimantan Tengah – Alamat Balai Latihan Kerja
- Kalimantan Selatan – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sulawesi Utara – Alamat Balai Latihan Kerja
- Gorontalo – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sulawesi Tengah – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sulawesi Selatan – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sulawesi Tenggara – Alamat Balai Latihan Kerja
- Sulawesi Barat – Alamat Balai Latihan Kerja
- Bali – Alamat Balai Latihan Kerja
- Nusa Tenggara Barat – Alamat Balai Latihan Kerja
- Nusa Tenggara Timur – Alamat Balai Latihan Kerja
- Maluku – Alamat Balai Latihan Kerja
- Maluku Utara – Alamat Balai Latihan Kerja
- Papua – Alamat Balai Latihan Kerja
- Papua Barat – Alamat Balai Latihan Kerja
Kondisi saat ini
Pelatihan vokasi yang dinaungi Kementerian Ketenagakerjaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan dan membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Program ini diselenggarakan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah maupun Lembaga Pelatihan Swasta (LPS) milik swasta atau perusahaan. Keduanya memiliki materi pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri.
Hingga 2019, BLK yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah 303 unit. Sebanyak 19 BLK merupakan Unit Pelaksanaan Teknik Pusat (UPTP) sedangkan 284 BLK merupakan Unit Pelaksanaan Teknik Daerah (UPTD) milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. Seluruh unit BLK ini dapat menampung hingga 275 ribu peserta.
Sumber :
https://www.pubinfo.id/instansi-1218-alamat-balai-latihan-kerja-blk-seluruh-indonesia.html
Baca Juga:
keren sekali makasih banyak ya